Rabu, 24 Februari 2021

PATIDUSA: Genre puisi baru menantang imajinasi




Sebelum mengenal lebih jauh tentang apa itu Patidusa dan jenis-jenisnya, saya ingin menceritakan sedikit mengenai judul yang saya buat dalam kesempatan menulis kali ini yaitu "PATIDUSA: Genre puisi baru menantang imajinasi".

Judul itu saya angkat karena sebenarnya dari pengalaman diri saya sendiri ketika terinspirasi saat membaca sebuah blog teman yang tergabung dalam grup Cakrawala Blogger Guru yang menulis puisi Patidusa. Setelah membaca penjelasan dan selanjutnya membaca bait-bait puisinya yang indah, semenjak itu imajinasi saya semakin tertantang untuk membuat puisi Patidusa.

Dari situ saya terus mencari literatur yang menjelaskan teori pembuatan puisi Patidusa. Fikiran saya semakin di buat penasaran, tak kalah hebatnya ketika penasaran dengan seorang gadis,, hehehe..

Dan singkat cerita, imajinasi ku mendapatkan inspirasi sehingga terciptalah satu buah puisi yang sederhana.

Apa itu PATIDUSA?

PATIDUSA adalah singkatan dari empat tiga dua satu. Puisi Patidusa ini merupakan puisi genre baru dalam bidang literasi puisi yang ditemukan oleh Agung Wibowo dan diberi nama oleh Mas Agus Supriyadi. Bentuk asli dari puisi Patidusa berformat 4-3-2-1,1-2-3-4 dan seterusnya. Minimal bait adalah 2 (dua) membentuk 2 kerucut atau 2 sayap.

Pengambilan judul puisi Patidusa diserahkan kepada kreativitas penulis. Judulnya bisa sesuka penulis, bisa ditentukan dari kata pada kerucut, salah satu baris kalimat dalam bait atau bisa juga diambil dalam makna yang sesuai isi puisi.

Jenis-Jenis Patidusa

Patidusa terbagi menjadi 4 jenis yaitu, patidusa asli, patidusa bias, patidusa cemara dan patidusa tangga.

1. Patidusa Asli

Patidusa asli memiliki format 4-3-2-1, 1-2-3-4 dan seterusnya. Artinya larik pertama empat kata, larik kedua tiga kata, larik ketiga dua kata dan larik keempat 1 kata, begitu seterusnya berulang-ulang.

2. Patidusa Bias

Patidusa bias memiliki format 1-2-3-4, 4-3-2-1 begitu seterusnya. Artinya larik pertama satu kata, larik kedua dua kata, larik ketiga tiga kata dan larik keempat empat kata, dan seterusnya berulang-ulang.

3. Patidusa Cemara.

Patidusa cemara ini merupakan jenis puisi patidusa yang unik karna bentuknya seperti pohon cemara. Patidusa cemara ini memiliki format, 1-2-3-4, 1-2-3-4 dan seterusnya berulang-ulang.

4. Patidusa Tangga

Patidusa tangga memiliki format 4-3-2-1, 4-3-2-1 dan seterusnya berulang-ulang sama seperti ketiga jenis puisi patidusa sebelumnya. Disebut patidusa tangga karena bentuknya seperti tangga terbaik.

Naah, itulah sobat penjelasan singkat mengenai puisi Patidusa. Semoga bermanfaat. 

Dibawah ini adalah contoh puisi jenis Patidusa asli karya sederhanaku..


Rindu Cinta Sejati


Bergetar kuat dalam kalbu

Hunjaman rasa memburu

Angan mengembara

Rindu


Cinta

Indah mempesona

Selaksa taman bunga

Bersanding dalam mahligai asmara


Belum purna raga menunggu

Menapaki jejak pengembara

Satukan jiwa

Sejati


Soleh Haryadi

Musi Rawas, 24 Februari 2021

Minggu, 21 Februari 2021

Kegundahan

 


Oleh : Soleh Haryadi


Disaat hati ini berlabuh

Mengapa sikapmu acuh

Menyapa pun tidak lagi

Atau sekedar berkabar diri


Begitu berbeda

Kala pertama jumpa

Atau saat kita

Tak terjalin rasa


Sudahlah..

Lebih baik katakan saja

Kegundahan hati ini serasa menyiksa

Hanya menumbuhkan luka dan kecewa


Lupakan saja mimpi itu

Impian untuk bersatu

Mengayuh dayung suka duka

Arungi samudera cinta bersama


Jika memang sudah tak ada rasa

Tak mengapa, ungkapkan saja 

Sebab aku tak pernah memaksa hati

Untuk tetap tinggal ataupun pergi

PATIDUSA: Genre puisi baru menantang imajinasi

Sebelum mengenal lebih jauh tentang apa itu Patidusa dan jenis-jenisnya, saya ingin menceritakan sedikit mengenai judul yang saya buat dalam...