Sebelum mengenal lebih jauh tentang apa itu Patidusa dan jenis-jenisnya, saya ingin menceritakan sedikit mengenai judul yang saya buat dalam kesempatan menulis kali ini yaitu "PATIDUSA: Genre puisi baru menantang imajinasi".
Judul itu saya angkat karena sebenarnya dari pengalaman diri saya sendiri ketika terinspirasi saat membaca sebuah blog teman yang tergabung dalam grup Cakrawala Blogger Guru yang menulis puisi Patidusa. Setelah membaca penjelasan dan selanjutnya membaca bait-bait puisinya yang indah, semenjak itu imajinasi saya semakin tertantang untuk membuat puisi Patidusa.
Dari situ saya terus mencari literatur yang menjelaskan teori pembuatan puisi Patidusa. Fikiran saya semakin di buat penasaran, tak kalah hebatnya ketika penasaran dengan seorang gadis,, hehehe..
Dan singkat cerita, imajinasi ku mendapatkan inspirasi sehingga terciptalah satu buah puisi yang sederhana.
Apa itu PATIDUSA?
PATIDUSA adalah singkatan dari empat tiga dua satu. Puisi Patidusa ini merupakan puisi genre baru dalam bidang literasi puisi yang ditemukan oleh Agung Wibowo dan diberi nama oleh Mas Agus Supriyadi. Bentuk asli dari puisi Patidusa berformat 4-3-2-1,1-2-3-4 dan seterusnya. Minimal bait adalah 2 (dua) membentuk 2 kerucut atau 2 sayap.
Pengambilan judul puisi Patidusa diserahkan kepada kreativitas penulis. Judulnya bisa sesuka penulis, bisa ditentukan dari kata pada kerucut, salah satu baris kalimat dalam bait atau bisa juga diambil dalam makna yang sesuai isi puisi.
Jenis-Jenis Patidusa
Patidusa terbagi menjadi 4 jenis yaitu, patidusa asli, patidusa bias, patidusa cemara dan patidusa tangga.
1. Patidusa Asli
Patidusa asli memiliki format 4-3-2-1, 1-2-3-4 dan seterusnya. Artinya larik pertama empat kata, larik kedua tiga kata, larik ketiga dua kata dan larik keempat 1 kata, begitu seterusnya berulang-ulang.
2. Patidusa Bias
Patidusa bias memiliki format 1-2-3-4, 4-3-2-1 begitu seterusnya. Artinya larik pertama satu kata, larik kedua dua kata, larik ketiga tiga kata dan larik keempat empat kata, dan seterusnya berulang-ulang.
3. Patidusa Cemara.
Patidusa cemara ini merupakan jenis puisi patidusa yang unik karna bentuknya seperti pohon cemara. Patidusa cemara ini memiliki format, 1-2-3-4, 1-2-3-4 dan seterusnya berulang-ulang.
4. Patidusa Tangga
Patidusa tangga memiliki format 4-3-2-1, 4-3-2-1 dan seterusnya berulang-ulang sama seperti ketiga jenis puisi patidusa sebelumnya. Disebut patidusa tangga karena bentuknya seperti tangga terbaik.
Naah, itulah sobat penjelasan singkat mengenai puisi Patidusa. Semoga bermanfaat.
Dibawah ini adalah contoh puisi jenis Patidusa asli karya sederhanaku..
Rindu Cinta Sejati
Bergetar kuat dalam kalbu
Hunjaman rasa memburu
Angan mengembara
Rindu
Cinta
Indah mempesona
Selaksa taman bunga
Bersanding dalam mahligai asmara
Belum purna raga menunggu
Menapaki jejak pengembara
Satukan jiwa
Sejati
Soleh Haryadi
Musi Rawas, 24 Februari 2021
4321. Terimakasih sudah berbagi.
BalasHapusSehat selalu Dan Ayo Terus Menulis
Sama-sama pak.. Ayo semangat...
HapusPatidusa keren.. darik juga keren.. setelah februari belajar puisi sm master".. skrg sy sdg selesaikan hal"yg terkait dg sekolah yg dipaparkan dg bhsa sderhana untuk warga sekolah..smoga jadi buku..
BalasHapusTetap semangat bu...
HapusMusi Rawas jos!
BalasHapusTerima kasih pak..
Hapus